Minggu, 01 Juli 2012

MAKALAH PSIKOLOGI


   MAKALAH PSIKOLOGI

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


            Aktivitas konasi atau disebut juga kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaansuatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah.
 Pada manusia pada umum kebebasan. Semua kecenderungan nafsunya pada hakekatnya tidak terbatas dan tanpa kekangan. Karena itu manusia harus membatasi diri, harus mengatur dan menguasai diri sendiri supaya tidak tenggelam dalam keliaran arus nafsu. Dengan demikian akan tercipta dunia manusia yang teratur, dalam mana dia dapat membatasi diri sendiri, yaitu secara individual dengan kemauannya dan secara kolektif dengan norma-norma sosial, konvensi hokum. Sebab semua nafsu manusia itu merupakan inti kecenderungan manusiawi yang tidak terbatas sifatnya dan tanpa kekengan sehingga perlu diatur dan dikendalikan oleh kemauan.


B.    Rumusan Masalah
1.     Apakah pengertian aktivitas konasi?
2.     Apa sajakah hasrat yang berpusat pada kejasmanian?
3.     Apa sajakah ciri- ciri konasi atau kemauan?












AKTIVITAS KONASI

A.    Pengertian Konasi
Konasi adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan, juga ada kontrol dan persetujuan dari pusat kepribadian . [1]
Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam. Dan tampak dari luarsebagai gerak gerik. Dalam fungsinya kehendak ini berhubungan dengan pikiran dan perasaan. Untuk memudahkan mempelajarinya dibagi atas:
a.      Dorongan.
b.     Keinginan.
c.      Hasrat.
d.     Kecenderungan.
e.      Hawa nafsu.
f.       Kemauan.[2]
Keterangan:
a.      Dorongan, ialah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung diluar kesadaran kita. Dorongan ini dibedakan menjadi 2 golongan. Yakni, dorongan nafsu dan dorongan rohaniyah.
b.     Keinginan, ialah dorongan nafsu yang tertuju kepada sesuatu benda tertentu, atau yang  konkrit, Keinginan yang dipraktikkan bisa menjadi kebiasaan.
c.      Hasrat, ialah suatu  keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang.
d.     Kecenderungan, ialah hasrat yang aktif yang menyuruh kita agar lekas bertindak.
e.      Hawa nafsu, ialah hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa kita. Hawa nafsu ini bergerak dan berkuasa di dalam kesadaran.
f.       Kemauan, ialah kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran.[3]

Proses kemauan untuk sampai kepada tindakan biasanya melalui beberapa tingkat, ialah:
a.      Motif (alasan, dasar, dan pendorong).
b.     Perjuangan motif.
c.      Keputusan
d.     Perbuatan kemauan.[4]

B.    Hasrat yang Berpusat  pada Kejasmanian.
Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perubahan  yang berpusat pada kejasmanian atau kewiasaan. Diantara gejala hasrat ini ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, binatang, maupun manusia.[5]
1.     Tropisme.
Tropisme  adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak ke suatu arah tertentu. Gejala tropisme terdapat pada barang-barang tingkat vegetatif (tumbuh-tumbuhan) dan animal (binatang). Tropisme terjadi jika mendapat perangsang dari luar semata-mata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu.
Dengan adanya jenis perangsang yang berbeda maka tropisme dapat dibedakan menurut jenis perangsangnya, antara lain:
a.      Foto-tropisme (fotos = cahaya)
Yaitu tropisme yang timbul karena adanya perangsang cahaya menurut arah geraknya, foto-tropisme dapat dibedakan atas:
·       Foto-tropisme positif, yaitu gerak pengaruh cahaya. Misalnya, tumbuh-tumbuhan mengarah pada sinar matahari, laron menyongsong sinar.
·       Foto-tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang cahaya. Misalnya, Jenis ikan laut tertentu yang selalu menjahui sinar.[6]
b.     Helio-tropisme (Helios = matahari)
Yaitu tropisme yang timbul karena adanya perangsang matahari. Menurut arah geraknya helio-tropis dapat dibedakan atas:
·       Helio-tropisme positif, yaitu bergerak mengarah pada matahari. Misalnya, bunga matahari.
·       Helio-tropisme negatif, yaitu bergerak menghindari matahari. Misalnya, kelelawar.
2.     Refleks.
Refleks adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang. Refleks ini dihubungkan dengan gejala konasi yang rendah tingkatannya maka refleks hanya boleh dikatakan gerak reflek. [7]
a.      Ciri-ciri gerak gefleks
·       Pada gerak refleks terdapat hubungan erat antara perangsang dan reaksi, yakni reaksi pada perangsang itu.
·       Gerak refleks berlangsung diluar kesadaran (tidak disadari).
·       Gerak refleks bersifat mekanis (bergerak dengan sendirinya) dan tidak mempunyai tujuan tertentu.
·       Tidak berhubungan dengan pusat susunan urat syaraf dan bertalian dengan susunan syaraf, Yakni sumsum tulang belakang.
·       Gerak refleks merupakan cara bertindak tertentu yang dibawa sejak lahir.[8]
b.     Proses terjadinya gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak di luar kesadaran, jadi reaksi-reaksi yang ditimbulkan tidak bersumber pada pusat susunan syaraf (otak).
c.      Macam-macam refleks
·       Refleks bawaan, yaitu refleks yang dibawa sejak lahir, disebut juga refleks asli atau refleks sewajarnya.
·       Refleks latihan, yaitu refleks yang diperoleh dari pengalaman. Refleks ini tidak dibawa sejak lahir,  melainkan hasil dari pengalaman atau perbuatan yang selalu diulang.
·       Refleks bersyarat, refleks yang timbul karena rangsangan lain yang berasosiasi dengan rangsangan alam. Hal-hal yang dapat menimbulkan asosiasi hingga terjadi suatu refleks disebut syarat atau kondisi.[9]
3.     Insting.
Instink yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya, namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak disadari dan berlangsung secara mekanis.[10]
a.      Ciri-ciri insting
·        Instink merupakan kemampuan untuk bergerak kepada suatu tujuan dengan tidak memerlukan latihan terlebih dahulu.
·       Gerak insting merupakan pembawaan, kemampuan alami yang dibawa sejak lahir.
·       Gerak insting pada hewan sejak lahir tetap, tidak berubah, sedang insting pada manusia berubah.

b.     Macam-macam instink
1.     Dorongan Instink mempertahankan diri meliputi:
·        Instink Makan                   - Instink Takut
·        Instink Bernafas               - Instink Istirahat
·        Instink melindungi diri     - Intink Istirahat
2.     Dorongan Instink mempertahankan jenis meliputi:
·        Instink Sexsual        - Instink Minta Tolong
·        Instink Membel Diri    - Instink Melindungi
·        Instink Sosial         - Instink Memelihara
3.     Dorongan Instink mengembangkan diri meliputi:
·        Instink Belajar
·        Instink Menyelidiki
·        Insting Ingin Tahu [11]
c.      Perbedaan antara Instink yang dimiliki binatang dan manusia.
·       Insting pada hewan:
Dengan insting, hewan dapat bergerak dimana perlu dan dimana ada kesempatan dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan cara yang tetap. Hewan hanya hidup dan bergaerak dalam keadaan tertentu dan sukar menyesuaikan diri dengan keadaan yang serba berubah.
·       Insting pada manusia:
 manusia, karena manusia mempunyai kesadaran, daya pikir, perasaan, dan bermacam-macam pertimbangan seperti: baik-buruk, hina-mulia, benar-salah, luhur-rendah, dan sebagainya.[12]

4.   Automatisme
     Automatisme adalah Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan sendirinya.
a.   .Macam-macam Automatisme:
·       Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat, contoh: gerak jantung, paru-paru dll.
·       Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis karena seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.[13]
5.   Kebisaan
     Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang mana kebutuhan-kebutuhan tertentu mendapat kepuasan karenanya. Disini reflek biasanya berperan dalam pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran bisa difungsikan untuk memberikn pengarahan baru bagi pembentukan kebiasaan baru.[14]
6.   Nafsu
     Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
a Macam-macam Nafsu:
·       Nafsu Individual (perseorangan), misalnya: nafsu makan, nafsu bermain, nafsu merusak, nafsu berkuasa dll.
·       Nafsu Sosial (kemasyarakatan), misalnya: nafsu meniru, nafsu mempertahankan diri, nafsu mencari ilmu dll.[15]
7.   Kecenderungan
     Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul berulangkali. Paulhan,seorang psikologi prancis membagi kecenderungan menjadi beberapa golongan:
    1. Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
    2. Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
    3. Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
    4. Kecenderungan Abstrak:
                                                    i.     Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung jawab dll
                                                  ii.     Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll.[16]
8.   Keinginan
     Yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan. Mislnya nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari keinginan adalah keseganan.[17]
9.   Hawa nafsu.
     Yaitu kecenderungan atau keinginan yang sangat kuat dan mendesak yang sedikit banyak mempengaruhi jiwa seseorang. Ciri-ciri hawa nafsu yaitu:
·       Perasaan sangat terpengaruh dan daya berpikir dapat dilumpuhkan.
·       Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang hebat.
10.     Kemauan.
        Cirri-ciri kemauan:
·       Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang dimiliki oleh manusia.
·       Gejala kemauan berhubungan erat dengan suatu tujuan.
·       Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan didasarkan atas berbagai timbangan.[18]

C.    Hasrat yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan
Kemaun adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan akal dan wawasaan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi tingkatannya daripada instink, reflek, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecerendungan.[19] Cirri-ciri kemauan :
·        Gejala Kemauan merupakan doromgan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
·        Gejala Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya perhatian dan minat, serta merndorong gerak aktifitas kearah tercapainya tujuan.
·        Gejala Kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas pertimbangan, baik pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya atau halus tidaknya perbuatan kemauan.
·        Dalam Kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan seluruh pribadi memberikan pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan.
·        Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan yang di sengaja dan terarah pada tercapainya suatu tujuan.
·        Kemauan menjadi pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan segenap fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasama yang supel harmonis.
Terdapat momen-momen dalam proses munculnya kemauan antara lain
1.     Momen "rangsang-rangsang" atau saat penerimaan pada saat ini individu menerima kesan-kesan dengan melalui proses pengindraan yang kuat, disertai dengan gerakan-gerakan misalnya mengerutkan kening, tangan dikepal-kepalkan, meleletkan lidah dll.
2.     Momen Objektif; pada saat ini individu menyadari akan peristiwa dalam psikisnya, kesadaran yang menimbulkan gambaran ke arah yang akan dituju.
3.     Momen Aktul; pada saat ini individu menyadari benar, bahwa dirinya sedang mengarahkan pikirannya terhadap perbuatan yang akan dilakukan.
4.     Momen Subjektif; pada saat ini individu menyadari benar tentang arah tujuannya, sehingga terbentuk kemauan yang sesungguhnya. Inilah saat individu mengambil keputusan.[20]
Diantara keputusan-keputusan dan perbuatn terdapat satu waktu, (bisa pendek, dapat pula agak lama) yang disebut sebagai Tendens Determinative. Hal-hal yang mempengaruhi kemuan:
  • Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan keputusan kemauan.
  • Keadaan materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan.
  • Keadaan Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan itu.
  • Kata Hati adalah pemegang peranan samangat penting dalam melaksankan kemauan, karena keputusan hati dapat mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.[21]
KESIMPULAN

1.  Aktivitas konasi adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuanhidup tertentu, dan dikendalikan  oleh pertimbangan akal budi yang merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia.
2. Hasrat yang berpusat pada kejasmanian, hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang berpusat pada kejasmanian, yang meliputi:
a. Tropisme.                                   f. Nafsu
     b. Refleks.                                      g. Keinginan.
c. Instink.                                        h. Kecenderungan.
d. Otomatisme.                                i. Hawa nafsu.
e. Kebiasaan.                                  j. Kemauan.
3. Hasrat yang berpusat pada kemauan, ciri-ciri kemauan yaitu:
·       Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
·       Gejala kemauan berhubungan eratdengan satu tujuan.
·       Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas berbagai pertimbangan.













DAFTAR PUSTAKA

Kartono Kartini, Psikologi Umum, Mandar Maju, 1984.
Ahmadi, Abu. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.
http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/gejala-konasi-atau-kemauan.html






















[1] Kartono Kartini, Psikologi Umum, (Mandar Maju, 1984), 104.
[2] Abu Ahmadi, Psikologi Umum  (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), 112.
[3] Ibid., 113-114
[4] Ibid., 114
[5] Ibid.,115
[6] http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/gejala-konasi-atau-kemauan.html


[7] Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 116
[8] Ibid., 116-117
[9] Ibid.,118
[10] http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/gejala-konasi-atau-kemauan.html



[11] Ibid.,
[12] Ibid.,
[13] Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 120.
[14] http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/gejala-konasi-atau-kemauan.html
[15] Abu Ahmadi, Psikologi Umum, 121.
[16] Ibid.,122
[17] Ibid., 121
[18] http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/gejala-konasi-atau-kemauan.html
[19] Ibid.,
[20] Abu Ahmadi, Psikologi  Umum, 135
[21] http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/gejala-konasi-atau-kemauan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar