Sadar
Diri Mengemban Amanat Kehidupan
Hakikat hidup adalah penghambaan diri, bakti suci,
pengabdian abadi dan penyembahan total kepada ALLOH SWT dalam arti yang sangat
luas dan dalam. Totalitas itulah arti semestinya dalam
penghambaan(ibadah).semua manusia dan jin terlibat dan bahkan wajib melibatkan
diri.
Apa yang ada di bumi dan langit diperuntukan manusia.
Karena itu kenikmatan dan hiasan karunia Alloh tidak sepantasnya
dikhianati dengan kedurhakaan atau
didzolimi dengan perbuatan nista dan aniaya. Kriteria kehidupan adalah
“benar/hak” menurut Alloh sang pencipta, pemelihara dan penentu.hakikat manusia
tidak selayaknya disalah fungsikan sebab itu telah menjadi kodrat penciptaan
manusia. Masing masing harus mencari dan menemukan pola hidup yang saling
menguntungkan tanpa melanggar ketentuan yang berlaku dan tidak ada pihak yang
dirugikan.
Kita harus jujur dan adil terhadap apa yang Alloh
karuniakan ini. Tingkatan hidup dan perbedaan tempat, waktu dan nasib bukan
alasan untuk merasa lebih tinggi atau lebih rendah antara satu sama lain.
Ukuranya adalah sikap dan amalnya masing-masing. Keimanan dan keteguhan menjadi
dasar imbalan berwujud kebahagiaan hidup dan jaminan syurga setelah mati.itulah
dasar yang harus menjiwai.
Tiang-tiang penyangga keimanan harus dijalankan dengan
semaksimal mungkin agar menghasilkan kemakmuran manusia sebagai kholifah. Kita
harus tetap berpegang teguh pada prinsip tidak merugikan diri sendiri dan pihak
lain.
Disini "Tashwirul Afkar" hadir dengan slogan Dzikir, fikir dan amal sholeh. Berusaha
untuk mentotalitaskan dan mengekspresikan kenikmatan dan kemampuan yang
dikaruniakan Alloh seraya belajar berfikir untuk diri sendiri dan menyuguhkan
expresi ini dengan lembaran lembaran tulisan yang mudah-mudahan bermanfaat dan
bisa memenuhi amanat dari penghambaan secara nyata.