Senin, 04 Juni 2012



Sadar Diri Mengemban Amanat Kehidupan

Hakikat hidup adalah penghambaan diri, bakti suci, pengabdian abadi dan penyembahan total kepada ALLOH SWT dalam arti yang sangat luas dan dalam. Totalitas itulah arti semestinya dalam penghambaan(ibadah).semua manusia dan jin terlibat dan bahkan wajib melibatkan diri.

Apa yang ada di bumi dan langit diperuntukan manusia. Karena itu kenikmatan dan hiasan karunia Alloh tidak sepantasnya dikhianati  dengan kedurhakaan atau didzolimi dengan perbuatan nista dan aniaya. Kriteria kehidupan adalah “benar/hak” menurut Alloh sang pencipta, pemelihara dan penentu.hakikat manusia tidak selayaknya disalah fungsikan sebab itu telah menjadi kodrat penciptaan manusia. Masing masing harus mencari dan menemukan pola hidup yang saling menguntungkan tanpa melanggar ketentuan yang berlaku dan tidak ada pihak yang dirugikan.

Kita harus jujur dan adil terhadap apa yang Alloh karuniakan ini. Tingkatan hidup dan perbedaan tempat, waktu dan nasib bukan alasan untuk merasa lebih tinggi atau lebih rendah antara satu sama lain. Ukuranya adalah sikap dan amalnya masing-masing. Keimanan dan keteguhan menjadi dasar imbalan berwujud kebahagiaan hidup dan jaminan syurga setelah mati.itulah dasar yang harus menjiwai.

Tiang-tiang penyangga keimanan harus dijalankan dengan semaksimal mungkin agar menghasilkan kemakmuran manusia sebagai kholifah. Kita harus tetap berpegang teguh pada prinsip tidak merugikan diri sendiri dan pihak lain.  

Disini "Tashwirul Afkar"  hadir dengan slogan Dzikir, fikir dan amal sholeh. Berusaha untuk mentotalitaskan dan mengekspresikan kenikmatan dan kemampuan yang dikaruniakan Alloh seraya belajar berfikir untuk diri sendiri dan menyuguhkan expresi ini dengan lembaran lembaran tulisan yang mudah-mudahan bermanfaat dan bisa memenuhi amanat dari penghambaan secara nyata.